simak informasi terbaru yag sangat penting berikut ini khususnya untuk orang tua
kesalahan yang paling sering
dilakukan orang ketika merencanakan Dana Pendidikan untuk anak mereka.
Yang pertama adalah tidak
merencanakan Dana Pendidikan sama sekali dan yang kedua adalah terlambat
merencanakan. Padahal seperti yang kita ketahui Dana Pendidikan ke depannya
akan menjadi sangat mahal sekali.
Dalam artikel kali ini akan
dibahas tambahan kesalahan apa lagi yang sering anda lakukan dalam merencanakan
Dana Pendidikan anak anda?
MENGABAIKAN KENAIKAN BAYA
PENDIDIKAN
Kesalahan kedua orang tua dalam
menyiapkan dana pendidikan adalah tidak memperhatikan faktor kenaikan, sehingga
mengalokasikan tabungan investasi pendidikan dengan angka yang asal.
Hal ini terjadi karena para orang
tua kesulitan melakukan perhitungan angka investasi yang harus dilakukan dengan
inflasi pendidikan. Belum lagi jika inflasi di setiap jenjang sekolah yang
dituju berbeda-beda, maka membutuhkan perhitungan yang kompleks.
Apalagi jika berencana
menyekolahkan buah hati di luar negeri. Dalam hal ini sebenarnya para orang tua
dapat menggunakanjasa seorang perencana keuangan untuk membantu.
Untuk diketahui bahwa kenaikan
atau inflasi biaya pendidikan di Indonesia berkisar antara 10-20% (BPS).
MENGABAIKAN JANGKA WAKTU DAN
PROFIL RISIKO
Kesalahan ketiga adalah
mengabaikan faktor jangka waktu investasi maupun profil risiko, sehingga
investasi ditempatkan padaa satu instrumen yang sama. Akibatnya, ketika jatuh
tempo pembayaran, dana investasi yang tersedia di bawah jumlah minimal yang
dibutuhkan.
Misalkan jika anak Anda saat ini
masih berusia 0 tahun, maka setidaknya ada 5 tahapan waktu yang harus
diperhatikan:
1. Masuk Pra Sekolah ( Play Group
dan TK) sekitar 3 tahun dari sekarang. Menggunakan strategi investasi tujuan
jangka pendek atau menengah.
2. Masuk SD sekitar 6 tahun dari
sekarang. Menggunakan strategi investasi tujuan jangka menengah atau panjang.
3. Masuk SMP sekitar 12 tahun
dari sekarang. Menggunakan strategi investasi tujuan jangka panjang.
4. Masuk SMA sekitar 15 tahun
dari sekarang. Menggunakan strategi investasi tujuan jangka panjang.
5. Masuk Kuliah S1 sekitar 18
tahun dari sekarang. Menggunakan strategi investasi tujuan jangka panjang.
Instrumen investasi untuk jangka
pendek, akan berbeda dengan jangka menengah, juga akan berbeda untuk jangka
panjang.
Misalkan untuk biaya masuk Kuliah
Anda menempatkan investasi pada instrumen deposito, sehingga sudah tentu, hasil
akhirnya jauh dari yang dibutuhkan.
Sumber: finance.detik.com
Sumber: finance.detik.com
Demikian berita dan informasi terkini yang dapat kami sampaikan. Silahkan like fanspagenya dan tetap kunjungi situs kami di www.kemendikbudinfo.com . Kami senantiasa memberikan berita dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari berbagai sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.