Assalamu'alaikum wr.wb. selamat
datang di website kemendikbudinfo.com dan salam sejahtera untuk rekan-rekan
guru semua...
Simak informasi terbaru yang
sangat penting berikut ini
Pemerintah daerah (pemda) meminta
pemerintah pusat agar mencabut moratorium dan segera membuka rekrutmen calon
pegawai negeri sipil (CPNS).
Permintaan yang disampaikan para
bupati lewat Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) kepada
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdasarkan kondisi banyak daerah saat ini
kekurangan pegawai. Di sisi lain, setiap tahun banyak PNS yang harus pensiun.
Hal tersebut mengganggu kinerja pemda.
Untuk diketahui, selama empat
tahun ini pemerintah pusat memang membuat kebijakan moratorium penerimaan CPNS.
Pembukaan seleksi CPNS tahun lalu pun hanya untuk kementerian/lembaga di
pemerintah pusat. Pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), sebelumnya memastikan akan
membuka seleksi CPNS tahun ini.
Perkiraan jumlah formasi yang
dibuka sekitar di bawah 200 ribuan. Jumlah yang jauh dari kebutuhan karena
pemerintah menggunakan pendekatan minus growth. Dengan demikian, jumlah
penerimaan di bawah angka pensiun. Namun kapan rekrutmen dibuka, Menpan-RB
Asman Abnur menyatakan pemerintah masih melakukan verifikasi atas usulan
formasi CPNS dari instansi melalui e-formasi. Dia berharap verifikasi dapat
segera dituntaskan untuk mengetahui kebutuhan CPNS.
“Ini (PNS) sangat kurang. Sudah
lama tidak ada penerimaan. Jadi, kami sampaikan itu kepada Bapak Presiden,”
kata Wakil Ketua Umum Apkasi yang juga bupati Nias, Sokhiatulo Laoli, di Istana
Bogor.
Presiden Jokowi Motivasi 5.165 CPNS pada
Kuliah Umum di Istora Senayan
Sokhiatulo mengaku selama tujuh
tahun menjadi bupati di Kabupaten Nias, baru sekali ada penerimaan CPNS.
Jumlahnya pun menurut dia sangatlah sedikit, yaitu hanya 87 orang. Padahal,
selama tujuh tahun dia memimpin, hampir 1.000 PNS harus pensiun. Nias sendiri,
lanjut dia, membutuhkan tambahan 1.800 pegawai baru. “Daerah masih membutuhkan
sumber daya manusia (SDM) untuk memaksimalkan kinerja. Ini sangat mengganggu.
Semoga hal ini dapat segera direspons,” tuturnya.
Bupati Serang Ratu Tatu Cha sanah
mengungkapkan keku rangan pegawai dialami hampir di seluruh daerah. Menurutnya,
kekurangan ini karena jumlah pensiun tidak diimbangi dengan jumlah penerimaan.
“Empat tahun ini pensiun terus-menerus, tapi penerimaan tidak ada terutama
tenaga medis dan guru. Lalu, untuk Kabupaten Serang kekurangan tenaga sipil dan
akuntansi,” tuturnya.
Dia pun menegaskan bahwa adanya
kekurangan pegawai ini mengganggu. SDM yang ada tidak cukup maksimal untuk
menuntaskan kerjaker jadi daerah. Bupati Jember Faida menyebut Presiden
merespons baik apa-apa saja yang menjadi keluhan daerah. Dia mengaku puas
dengan pertemuan tersebut karena dapat menyampaikan langsung apa yang menjadi
kesulitan daerah.
“Kami, kepala daerah,
menyampaikan masukan-masukan tersebut langsung kepada beliau, termasuk masalah
rekrutmen PNS, (honorer), dan K2 yang sudah lama menunggu,” ujarnya.
Dia lantas menuturkan bahwa
mayoritas daerah mengeluhkan hal serupa, yakni kekurangan PNS sebagai dampak
tidak adanya rekrutmen beberapa tahun ini. Apalagi, setiap tahun pasti terdapat
pegawai yang memasuki usia pensiun. Direktur Eksekutif Komite Pemantau
Pelaksanaan Otonomi Daerah Robert Endi Jaweng mengatakan, pemerintah pusat
tidak bisa serta-merta menerima usulan daerah. Menurutnya, banyak hal yang
harus diperhatikan terutama berkaitan dengan persoalan pegawai.
“Banyak yang perlu diperhatikan.
Perlu melihat distribusi pegawai setiap daerahnya seperti apa. Lalu melihat
tingkat layanan publik, kompleksitas masalah daerah, luas wilayah, dan jumlah
penduduk,” paparnya. Endi menilai pemerintah masih memiliki masalah dalam
distribusi pegawai. Menurutnya, sebelum melakukan pengangkatan perlu dilakukan
redistri busi terlebih dahulu, jangan sampai pegawai hanya menumpuk di
wilayah-wilayah tertentu.
“Jangan sampai PNS hanya terpusat
di Jawa ataupun kota-kota besar. Di Jawa, PNS bisa 10.000. Tempat lain hanya
1.000 atau 3.000. Semangat aparatur nasional tidak terlihat. Untuk daerah
terpencil, jumlahnya sangat sedikit,” ungkapnya.
Sumber: economy.okezone.com
Demikian berita dan informasi
terkini yang dapat kami sampaikan. Silahkan like fanspagenya dan tetap kunjungi
situs kami di www.kemendikbudinfo.com . Kami senantiasa memberikan berita dan
informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari berbagai sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda
semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.