Mantan Juru Parkir Ini Kini Berpenghasilan Rp 30 Juta Perbulan




Belajar di Perpusatakaan, Mantan Juru Parkir Ini Kini Berpenghasilan Rp 30 Juta Perbulan


Bukan rahasia umum jika perpustakaan menjadi tempat di mana berbagai ilmu bisa didapatkan, karena banyak pengetahuan di dalamnya.

Namun sayangnya, sampai saat ini perpustakaan justru masih dipandang sebelah mata, padahal masyarakat dengan berbagai kalangan usia hingga pendidikan dapat mendulang ilmu sebanyak-banyaknya melalui perpustakaan.

Salah seorang yang mampu memanfaatkan ilmu melalui perpustakaan adalah Erwanto Wahid. Pria asal Pamekasan Madura tersebut sukses mengubah nasibnya 180 derajat setelah belajar berbagai pengetahuan di perpustakaan.

Beberapa tahun yang lalu, Wahid begitu ia disapa, hanyalah seorang juru parkir di Perpustakaan Pamekasan. Nasibnya berangsur membaik mana kala suatu hari dirinya diajak untuk belajar oleh seorang petugas perpustakaan saat dirinya sedang menjaga parkir.

Karena memiliki ketertarikan terhadap unggas, dirinya lalu membaca berbagai literasi terkait budidaya ayam yang ada di perpustakaan tersebut.

"Dulu diajak belajar di perpustakaan, karena saya dulu punya indukan ayam dua ekor, jadi saya banyak belajar tentang ternak ayam," kenang Wahid.

Setelah dirasa mendapatkan ilmu yang mumpuni, kemudian dengan bermodal uang Rp 1 juta yang didapatkannya dengan meminjam kerabat, akhirnya dia serius menekuni usaha ternak ayam.

Pada awal merintis usaha, Wahid mengahadapi berbagai permasalahan, seperti kondisi ayam ternaknya yang mudah sakit, dan membuatnya merugi.

Namun tidak mau menyerah, dirinya kembali terus belajar melalui perpustakaan untuk dapat mengatasi masalah hewan ternaknya

Usaha Wahid pun berbuah manis, karena konsistensinya, kini usaha ayam miliknya semakin maju pesat.

"Dulu cuma punya 2 ekor indukan, tapi sekarang sudah menjadi 1000 ekor," kata pria 35 tahun tersebut.

Tidak hanya mencari tahu bagaimana beternak ayam,  di perpustakaan jugalah dia belajar bagaimana cara memasarkan ayam-ayam ternaknya, kini bahkan dirinya melayani pesanan ayam dengan sistem online.

Padahal sebelumnya, dia tidak memiliki latar belakang pemasaran sama sekali, namun berkat kemauannya untuk belajar di perpustakaan kini ia menjadi memiliki jangkauan pasar yang cukup luas.

Tidak berhenti di situ, sejak tahun 2014 Wahid juga mengelola usaha catering bersama sang istri.

Dengan usaha ayam dan cateringnya, kini kondisi keuangan Wahid menjadi lebih baik dibandingkan ketika dirinya masih menjadi juru parkir dahulu.

"Kalau pendapatan bersih dari usaha-usaha saya mungkin kurang lebih bisa sekitar Rp 20 sampai Rp 30 juta sebulan," tutur Wahid.

Yang lebih membanggakan, tidak hanya memperkaya dirinya sendiri, saat ini dengan beberapa usaha yang dijalankan Wahid, belasan tenaga kerja yang kebanyakan adalah tetangganya dapat diserap.

Pria asal Pamekasan tersebut mengaku sangat beruntung karena bisa mendapatkan ilmu melalui perpustakaan dan akhirnya kini mengubah kehidupannya secara signifikan.

"Mungkin tanpa perpustakan saya tidak tahu berbagai pengetahuan dan tidak akan ada perubahan hidup," tutur Wahid.(tribunjogja)

Sumber: jogja.tribunnews.com

Demikian berita dan informasi terkini yang dapat kami sampaikan. Silahkan like fanspagenya dan tetap kunjungi situs kami di www.kemendikbudinfo.com . Kami senantiasa memberikan berita dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari berbagai sumber  terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

Related Posts: